Tips Memasarkan Properti Secara Online di Era TikTok & Instagram
Memasarkan properti di era digital saat ini tidak lagi cukup hanya dengan iklan di koran atau spanduk di pinggir jalan. Platform media sosial seperti TikTok dan Instagram telah mengubah cara orang menemukan, melihat, dan tertarik dengan hunian yang dijual atau disewakan.
Dengan konten visual yang kuat dan algoritma yang cerdas, TikTok dan Instagram memberikan peluang besar untuk menjangkau lebih banyak calon pembeli atau penyewa — khususnya dari kalangan milenial dan Gen Z.
Lalu, bagaimana cara memanfaatkan kedua platform ini secara efektif untuk memasarkan properti? Berikut adalah tips-tips penting agar pemasaran properti online kamu lebih menarik dan menjangkau audiens yang tepat.
1. Buat Konten Video yang Menarik & Otentik
TikTok dan Instagram sangat mengutamakan konten video berdurasi pendek. Maka dari itu, buat video yang singkat, padat, dan menarik secara visual.
Tips membuat konten video properti:
- Gunakan smartphone dengan kamera yang bagus
- Ambil gambar properti saat pencahayaan alami terbaik (pagi/sore)
- Tampilkan setiap sudut ruangan, mulai dari fasad, ruang tamu, dapur, kamar, hingga halaman
- Sertakan highlight fitur penting: balkon, kamar mandi bersih, view menarik, dll
Contoh ide konten:
- “House tour properti minimalis di lokasi strategis”
- “Kamar kos ini cuma Rp1 juta, tapi vibes-nya kayak apartemen!”
- “Luas banget! Rumah 2 lantai di tengah kota harga di bawah Rp500 juta!”
2. Gunakan Format yang Cocok dengan Algoritma
Instagram dan TikTok sama-sama menyukai konten vertikal dengan rasio 9:16.
Gunakan fitur-fitur seperti:
- Instagram Reels
- TikTok Video
- Instagram Stories + Highlights (untuk katalog properti)
- TikTok Live atau IG Live untuk Q&A seputar properti
Durasi ideal: 15–60 detik untuk TikTok, maksimal 90 detik untuk Reels. Jangan terlalu panjang agar penonton tidak skip.
3. Sertakan Informasi Penting dalam Caption & Video
Bukan hanya visual, pastikan penonton tahu informasi penting dari properti yang kamu promosikan.
Cantumkan:
- Harga properti
- Lokasi (bisa disamarkan sebagian untuk keamanan)
- Luas bangunan dan tanah
- Jumlah kamar tidur dan kamar mandi
- Fasilitas (AC, carport, dapur, taman, dll)
- Kontak atau link ke WA/business page
Jangan lupa gunakan call-to-action (CTA) seperti:
“Minat? DM sekarang atau klik link di bio!”
“Tinggal 1 unit lagi, yuk booking sebelum kehabisan!”
4. Manfaatkan Hashtag dan Lokasi
Gunakan hashtag populer dan relevan agar kontenmu lebih mudah ditemukan.
Contoh hashtag:
- #RumahDijual
- #KosEksklusif
- #ApartemenJakarta
- #PropertiBandung
- #HunianMinimalis
- #RukoDisewakan
Juga, tambahkan lokasi di postingan agar algoritma bisa menyarankan konten ke pengguna di area yang sama.
5. Bangun Personal Branding sebagai Agen atau Developer
Orang cenderung lebih percaya pada akun yang konsisten, profesional, dan komunikatif.
Tips branding untuk akunmu:
- Gunakan profil yang rapi dan jelas
- Posting konten edukatif: tips beli rumah, proses KPR, cara pilih kos, dll
- Tanggapi komentar dan DM dengan cepat
- Tampilkan testimoni atau review dari pembeli sebelumnya
Konten kamu akan lebih dipercaya jika dibawakan oleh orang yang terlihat berpengalaman dan jujur.
6. Posting Secara Konsisten
Konsistensi adalah kunci agar algoritma Instagram dan TikTok merekomendasikan konten kamu ke lebih banyak orang.
Saran jadwal:
- TikTok: 3–5 kali per minggu
- Instagram: minimal 3x posting dan 3x story per minggu
Gunakan tools seperti Meta Business Suite atau TikTok Scheduler untuk menjadwalkan konten.
7. Kolaborasi dengan Kreator Lokal atau Influencer
Kalau kamu menjual properti di kota tertentu, kamu bisa kerja sama dengan influencer lokal atau konten kreator untuk menaikkan exposure.
Contoh kolaborasi:
- Influencer room tour ke properti kamu
- Kreator TikTok membahas “hidden gem rumah murah” di lokasimu
- Kolaborasi giveaway dengan syarat follow dan share konten
8. Iklankan Konten dengan Budget Irit tapi Tepat Sasaran
Kalau ingin lebih cepat menjangkau audiens, gunakan fitur ads berbayar di Instagram dan TikTok.
Tips iklan efektif:
- Gunakan video dengan engagement tinggi
- Targetkan lokasi spesifik (misal: Jakarta Timur, Depok, dll)
- Sesuaikan dengan usia target pasar (misal: 25–40 tahun)
Dengan budget kecil (Rp50.000–Rp100.000/hari), kamu sudah bisa menjangkau ribuan calon pembeli potensial.
Kesimpulan
Memasarkan properti di era TikTok dan Instagram bukan sekadar memajang foto rumah, tapi soal membangun pengalaman visual dan interaktif yang menarik minat calon pembeli. Gunakan pendekatan storytelling, video singkat, dan konsistensi dalam membangun kepercayaan.
Dengan strategi yang tepat, media sosial bisa menjadi senjata utama untuk memperluas jangkauan pemasaran properti kamu — bahkan tanpa harus bergantung pada agen atau portal besar.